SEJARAH PERKEMBANGAN KOMPUTER PENTIUM I DAN II

Pengertian Komputer
komputer adalah alat yang dipakai untuk mengolah data menurut perintah yang telah dirumuskan. Kata komputer semula dipergunakan untuk menggambarkan orang yang perkerjaannya melakukan perhitungan aritmatika, dengan atau tanpa alat bantu, tetapi arti kata ini kemudian dipindahkan kepada mesinitu sendiri. Asal mulanya, pengolahan informasi hampir eksklusif berhubungan dengan masalah aritmatika, tetapi komputer modern dipakai untuk banyak tugas yang tidak berhubungan dengan matematika.
Secara luas, Komputer dapat didefinisikan sebagai suatu peralatan elektronik yang terdiri dari beberapa komponen, yang dapat bekerja sama antara komponen satu dengan yang lain untuk menghasilkan suatu informasi berdasarkan program dan data yang ada. Adapun komponen komputer adalah meliputi : Layar Monitor, CPU, Keyboard, Mouse dan Printer (sbg pelengkap). Tanpa printer komputer tetap dapat melakukan tugasnya sebagai pengolah data, namun sebatas terlihat dilayar monitor belum dalam bentuk print out (kertas).
Dalam definisi seperti itu terdapat alat seperti slide rule, jeniskalkulator mekanik mulai dari abakus dan seterusnya, sampai semua komputer elektronik yang kontemporer. Istilah lebih baik yang cocok untuk arti luas seperti “komputer” adalah “yang memproses informasi” atau “sistem pengolah informasi.”
Saat ini, komputer sudah semakin canggih. Tetapi, sebelumnya komputer tidak sekecil, secanggih, sekeren dan seringan sekarang. Dalam sejarah komputer, ada 5 generasi dalam sejarah komputer.
dan yang akan saya bahas kali ini adalah komputer pentium I dan II

1. Sejarah Perkembangan Komputer Pentium I (1993)
Pentium adalah generasi kelima dari arsitektur prosesor mikro x86 buatan Intel Corporation, yang desainnya dibuat oleh Vinod Dham. Pentium merupakan penerus dari jajaran prosesor 486, dan mulai dijual ke pasaran pertama kali pada tanggal 22 Maret 1993. Nama asli (kode) Pentium adalah 80586 atau i586, untuk mengikuti penamaan generasi sebelumnya.
Pentium merupakan prosesor pertama dari Intel yang menggunakan arsitektur superskalar, sehingga walaupun Pentium merupakan prosesor yang bersifat CISC, Pentium dapat bekerja seperti layaknya prosesor RISC, meskipun pada saat itu belum ada aplikasi yang mampu mengutilisasinya.
Intel beberapa kali melakukan revisi prosesor Pentium miliknya, yakni dikarenakan ada kesalahan dalam operasi pembagian terhadap bilangan floating point yang tenar dengan sebutan Floating Point Division Bug. Selain karena kesalahan tersebut, Intel juga pernah merevisi Pentium karena ada masalah pada panas dan penurunan tegangan, serta pengubahan proses manufaktur prosesor.
Prosesor Pentium Generasi Pertama


Pentium pertama diluncurkan pada tahun 1993, tepatnya tanggal 22 maret 1993, intel kembali meluncurkan generasi prosesornya, Pada awalnya, prosesor ini dinamakan prosesor 80856 atau i586, namun karena Intel telah menggunakan paten penamaan i586 sehingga prosesor ini diganti menjadi Prosesor Intel Pentium I. Pentium merupakan lompatan besar dalam sejarah prosesor X86 dimana arsitektur prosesor 32-bit mengalami perubahan yang sangat besar. Processor generasi baru yang mampu menangani berbagai jenis data seperti suara, bunyi, tulisan tangan, dan foto.
Dimulai dengan kecepatan 60 Mhz sampai 233 Mhz, prosesor ini telah membuat revolusi baru dalam dunia PC. Pada versi awalnya ( Pentium 60 Mhz ) prosesor ini pernah membuat heboh di kalangan dunia PC karena menurut seorang profesor, prosesor ini telah melakukan kesalahan perhitungan jika dilakukan kombinasi perhitungan perkalian dan pengakaran. Hal ini diakui oleh Intel yang lalu menarik kembali seluruh prosesor Pentium 60 Mhz sekaligus menghapus armada prosesor 60 dan 66 Mhz yang lalu diganti dengan Pentium 75 Mhz.
Di Indonesia, entah di negara lain, penulis mengamati kalau prosesor Pentium yang paling banyak dipakai adalah prosesor Pentium 133 MhzIntel membuat chipset Pentium ini mulai dari FX, HX, VX sampai yang mampu mendukung Pentium versi akhir dengan MMX, chipset TX , bentuk pengepakan prosesornya adalah Socket-7.
Pentium mengalami sedikit perubahan arsitektur seiring dengan perkembangan teknologi
dengan diperkenalkannya instruksi multimedia baru yang disebut MMX pada tahun 1994. Meskipun digemborkan oleh Intel kalau prosesor dengan kemampuan ini dapat meningkatkan pengalaman multimedia ( multimedia experience ) sampai 30-50%, tetapi pada kenyataannya kumpulan instruksi ini banyak tidak terpakai oleh para programmer multimedia ( terutama game ). Tetapi instruksi MMX ini merupakan cikal bakal dari instruksi SIMD ( Single Instruction Multiple Data ) yang sejak itu mulai dikembangkan. Instruksi 3DNow! Dari AMD sebagai contoh merupakan penyempurnaan dari instruksi MMX, demikian pula ISSE ( Internet Streaming SIMD Extension ) milik Intel sendiri.
1995 : Intel® Pentium® Pro Processor

Selama pengembangannya, Intel juga membuat Pentium yang dibuat khusus untuk komputer performa tinggi, seperti server, yaitu Pentium Pro. Processor yang dirancang untuk digunakan pada aplikasi server dan workstation, yang dibuat untuk memproses data secara cepat, processor ini mempunyai 5,5 jt transistor yang tertanam.
Untuk pertama kalinya Intel menyatukan L2-cache kedalam prosesornya. Tidak banyak Pentium Pro yang beredar, itu dikarenakan oleh sangat tingginya harga sebuah prosesornya dan hanya sedikit speed grades yang tersedia untuk Pentium Pro, antara 200 Mhz s/d 233 Mhz. Meski begitu arsitektur dasar Pentium Pro merupakan fondasi dari pengembangan Pentium II.
Kelemahan dari Pentium Pro ini adalah lemahnya kemampuan menjalankan program 16-bit lama, ini dikarenakan memang arsitektur awal prosesor ini diutamakan untuk aplikasi 32-bit. Tidaklah heran jika performa Pentium Pro dibawah atau setara dengan Pentium jika menjalankan aplikasi 16&32-bit seperti Windows9X. Lain ceritanya jika menggunakan prosesor ini pada Windows NT yang desain awalnya sudah benar-benar 32-bit.
2. Sejarah Perkembangan Komputer Pentium II

Sejarah Pentium II Pada tahun 1997, Intel meluncurkan Pentium II, Pentium Pro dengan teknologi MMX yang memiliki 2 inovasi: cache memori tidak menjadi 1 dengan inti prosesor seperti Pentium Pro ,namun berada di luar inti dan berfungsi dengan kecepatan processor. Inovasi inilah yangmenyebabkan hilangnya kekurangan Pentium Pro (masalah pengosongan cache) Inovasi kedua,yaitu SEC (Single Edge Cartidge). Prosesor Pentium Pro dapat dipasang di slot SEC dengan bantuan adapter khusus. Selain itu, cache L2 onprocessor, maka kecepatan cache sama dengan kecepatan processor, sedangkan karena PII cachenya di”luar”(menggunakan processor module),maka kecepatannya setengah dari kecepatan processor. Disebutkan juga penggunaan Slot 1 pada PII karena beberapa alasan, antara lain:

Memperlebar jalur data (kaki banyak), pemrosesan pada PPro dan PII dapat paralel. Karena itu sebetulnya Slot 1 lebih punya kekuatan di Multithreading / Multiple Processor. Namun,sayangnya O/S belum banyak mendukung, benchmark PII dual processorpun oleh ZDBenchlebih banyak dilakukan via Win95 ketimbang via NT)
Memungkinkan upgrader Slot 1 tanpa memakan banyak space di Motherboard sebab bilatidak ZIF socket 9 , bisa seluas Form Factor(MB)nya sendiri konsep hemat space ini sejak8088 juga sudah ada . Spesifikasi SIMM di 286 berfungsi dalam efisiensi tempat danpenyederhanaan bentuk
Memungkinkan penggunaan cache module yang lebih efisien dan dengan speed tinggi seimbang dengan speed processor dan tidak banyak menghabiskan tempat, tidak seperti AMD / Cyrix yang “terpaksa” mendobel L1 cachenya untuk menyaingi speed PII (karena L2-nya lambat) sehingga AMD K6 dan Cyrix 6×86 bukan cepat di processor melainkan cepat dihit cache. Sebab dengan spec Socket 7 kecepatan L2 cache akan terbatas hanya secepatbus data / makin lambat bila bus datanya sedang sibuk, padahal PII direncanakanberoperasi pada 100MHz (bukan 66MHz lagi). Point inilah yang menjadi salah satu alasanintel mengganti chipset dari 430 ke 440 yang berarti juga harus mengganti Motherboard.
Pentium II merupakan processor yang dioptimasi untuk dapat bekerja pada aplikasi 32-bit. Processor ini memiliki instruction set Pentium MMX, yang sudah tidak istimewa pada masanya. Processor ini juga mengadopsi teknologi dynamic execution dari processor Pentium Pro, mengizinkan processor untuk dapat memprediksi instruksi yang akan datang, dan juga cepat dalam menangani alur kerja.
Processor Pentium II memiliki L1 cache sebesar 32KB (masing-masing 16KB untuk data cache dan instruction cache) dan juga memiliki L2 cache sebesar 512KB. L2 cache berjalan separuh dari kecepatan processor, tidak pada kecepatan puncak. Namun, L2 cache Pentium II tidak terdapat pada motherboard, melainkan di dalam processor itu sendiri. Hal tersebut menghasilkan performa processor semakin meningkat.
Pentium II [1] merek mengacu pada generasi keenam mikroarsitektur Intel (“P6″) dan x86-kompatibel mikroprosesor diperkenalkan pada tanggal 7 Mei 1997. Mengandung 7,5 juta transistor, Pentium II menampilkan sebuah versi perbaikan dari inti P6 generasi pertama Pentium Pro, yang berisi 5,5 juta transistor. Namun, yang subsistem L2 cache adalah downgrade bila dibandingkan dengan Pentium Pro. Pada awal tahun 1999, PentiumII digantikanoleh PentiumIII.Pada tahun 1998, Intel Pentium II bertingkat keluarga dengan melepaskan garis Celeron Pentium II berbasis prosesor low-end workstation dan Pentium II Xeon baris untuk server dan workstation high-end. Celeron ditandai dengan cache berkecepatan penuh dikurangi atau dihilangkan (dalam beberapa kasus ini tetapi dinonaktifkan) on-die L2 dan 66 MT / s FSB. Xeon ditandai dengan berbagai full-speed L2 cache (dari 512 KB ke 2048 KB), 100 MT / s FSB, interface fisik yang berbeda (Slot 2), dan dukungan untuk multiprocessing simetris.
Pentium II mikroprosesor sebagian besar didasarkan pada mikroarsitektur dari pendahulunya, Pentium Pro, namun dengan beberapa perbaikan yang signifikan.
Tidak seperti Pentium sebelumnya dan prosesor Pentium Pro, Pentium II CPU dikemas dalam sebuah modul berbasis slot daripada soket CPU. Prosesor dan komponen terkait dilakukan pada daughterboard mirip dengan expansion board yang khas dalam cartridge plastik. Sebuah heatsink tetap atau dilepas dilakukan di satu sisi, kadang-kadang menggunakan kipas sendiri.Ini paket yang lebih besar adalah kompromi yang memungkinkan Intel untuk memisahkan cache sekunder dari prosesor sambil tetap di bus belakang sisi erat digabungkan. L2 cache berlari pada setengah frekuensi clock prosesor, tidak seperti Pentium Pro, yang dari mati L2 cache berlari pada frekuensi yang sama seperti prosesor. Namun, ukuran cache terkecil meningkat menjadi 512 KB dari 256 KB pada Pentium Pro. Off-paket cache yang dipecahkan hasil yang rendah Pentium Pro, yang memungkinkan Intel untuk memperkenalkan Pentium II pada tingkat harga mainstream [3]. [4] pengaturan ini juga memungkinkan Intel untuk mudah bervariasi jumlah L2 cache, sehingga memungkinkan untuk menargetkan segmen pasar yang berbeda dengan prosesor yang lebih murah atau lebih mahal dan tingkat kinerja yang menyertainya.
Intel meningkat terutama 16-bit kode kinerja eksekusi pada Pentium II, suatu daerah pada Pentium Pro berada di sebuah cacat terkenal. Sebagian besar konsumen perangkat lunak hari masih menggunakan setidaknya beberapa kode 16-bit, karena berbagai faktor. Pentium II pergi ke 32 KB dari L1 cache, dua kali lipat dari Pentium Pro, juga. Pentium II juga CPU P6 pertama berbasis untuk menerapkan Intel MMX bilangan bulat SIMD set instruksi yang sudah diperkenalkan pada Pentium MMX. [3]
Pentium II pada dasarnya adalah versi yang lebih berorientasi konsumen dari Pentium Pro. Itu lebih murah untuk memproduksi karena memori, terpisah L2 Cache lebih lambat. Kinerja 16-bit ditingkatkan dan dukungan MMX membuat pilihan yang lebih baik bagi konsumen-tingkat sistem operasi, seperti Windows 9x, dan aplikasi multimedia. Dikombinasikan dengan L1 cache yang lebih besar dan peningkatan kinerja 16-bit, dampak kinerja cache L2 lebih lambat dan murah adalah berkurang.
Demikianlah sejarah perkembangan komputer pentium I dan II.
Sumber :


Tujuan, Strategi Kebijakan Moneter di Buku dan di Indonesia, Serta Penerapanya di Indonesia



TUGAS EKONOMI MONETER II
Compare : Tujuan, Strategi Kebijakan Moneter di Buku dan di Indonesia, Serta Penerapanya di Indonesia

Oleh :
Deni Firnando
1211021029






JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
2014

Tujuan Kebijakan Moneter di Buku
Tujuan Utama Kebijakan Moneter :
1.      Stabilitas Harga
Tujuan kebijakan moneter yang utama adalah mempertahankan tingkat harga yang stabil, bisa juga di definisikan sebagai inflasi yang rendah dan stabil.
Stabilitas harga di inginkan karena kenaikan tingkat harga ( Inflasi), menciptakan ketidakpastian dalam perekonomian, dan ketidakpastian dapat menghambat pertumbuhan  ekonomi, selain itu inflasi juga dapat mengganggu struktur sosial suatu negara. Oleh karena itu menjaga tingkat harga yang stabil di jadikan tujuan utama dalam kebijakan moneter, dengan tercapainya tingkat harga yang stabil di harapkan tercapai juga pertumbuhan ekonomi yang optimal dan kesetabilan perekonomian di dalam suatu negara.
Tujuan Lain Kebijakan Moneter :
1.      Penyediaan Lapangan Kerja yang Tinggi
Penyediaan lapangan kerja yang tinggi merupakan tujuan yang bernilai karena dua alasan : (1) Situasi alternatif, pengangguran tinggi menyebabkan kesengsaraan manusia, (2) Ketika pengangguran tinggi, perekonomian mempunyai pekerja yang menganggur, yang menghasilkan kerugian output.
Untuk itu kebijakan moneter berusaha menciptakan kondisi dimana permintaan tenaga kerja sama dengan penawaranya.
2.      Pertumbuhan Ekonomi
Kebijakan ini berkaitan erat dengan penyediaan lapangan kerja yang tinggi, dimana semakin banyak tenaga kerja yang terserap tentu akan mendorong produktifitas yang tinggi dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Kebijakan ini dapat dilakukan dengan cara mendorong perusahaan untuk berinvestasi atau dengan cara mendorong orang untuk menabung, yang akan memberikan lebih banyak dana bagi perusahaan untuk berinvestasi.

3.      Stabilitas Pasar Keuangan
Stabilitas pasar keuangan juga merupakan tujuan yang penting bagi kebijakan moneter, karena pasar keuangan yang tidak stabil dapat menyebabkan krisis keuangan, yang akan menghambat kemampuan pasar keuangan untuk menyalurkan dana dari orang yang memiliki peluang investasi produktif dan menyebabkan kontraksi tajam pada kegiatan perekonomian.
4.      Stabilitas Suku Bunga
Stabilitas suku bunga di inginkan karena fluktuasi suku bunga dapat menciptakan ketidakpastian di dalam perekonomian dan menyulitkan untuk perencanaan di masa depan.
5.      Stabilitas di Pasar Valuta Asing
Dengan stabilnya pasar valuta asing di harapkan akan memberi kemudahan bagi perusahaan-perusahaan dan individu-individu untuk membeli atau menjual barang ke luar negeri.

Tujuan Kebijakan Moneter di Indonesia
Tujuan Utama Kebijakan Moneter Bank Indonesia :
1.      Mencapai dan Memelihara Kestabilan Nilai Rupiah
Bank Indonesia memiliki tujuan untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Tujuan ini sebagaimana tercantum dalam UU No. 3 tahun 2004  pasal 7 tentang Bank Indonesia.
Kestabilan nilai rupiah dapat di lihat dari dua sisi, yaitu nilai rupiah terhadap barang-barang dan jasa dalam negeri dan juga nilai rupiah terhadap mata uang asing atau negara lain. Untuk nilai rupiah dalam negeri tercermin dari tingkat inflasi sedangkan nilai rupiah dengan mata uang asing bisa terlihat dari kurs atau nilai tukar.
Ø  Kesimpulan Tentang Tujuan Kebijakan Moneter di Buku dan Indonesia
Jika di lihat dari penjelasan di atas, tujuan kebijakan moneter di indonesia hampir sama persis dengan yang di buku, dimana di buku kebijakan moneter memiliki tujuan utama menjaga stabilitas harga, sedangkan di Indonesia memiliki tujuan utama mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Kenapa hampir sama? Karena Bank Indonesia dalam menjaga kestabilan nilai rupiah juga sekaligus menjaga kestabilan harga-harga barang dan jasa, dimana ketika harga-harga barang dan jasa naik atau ketika terjadi inflasi itu mengakibatkan nilai rupiah tidak stabil (melemah), jadi kestabilan harga sama saja dengan kestabilan nilai rupiah. Tetapi tujuan utama kebijakan moneter di indonesia mungkin memiliki konteks yang lebih luas, yaitu bukan hanya menjaga kestabilan nilai rupiah terhadap harga-harga barang dan jasa saja, tetapi juga menjaga kestabilan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing.
Jadi menjaga kestabilan nilai tukar rupiah memiliki efek yang lebih besar terhadap perekonomian di banding hanya menjaga stabilitas harga-harga barang dan jasa saja, karena seperti yang di sebutkan di atas, menjaga stabilitas nilai rupiah juga memperhatikan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing, atau bisa juga di sebut kurs, dimana kurs berperan penting terhadap perekonomian, misalnya saja dalam perdagangan internasional, perdagangan internasional merupakan transaksi jual beli antar negara, ketika melakukan transaksi export maupun import tentunya nilai kurs sangat berpengaruh.

Strategi Kebijakan Moneter di Buku
1.      Penargetan Moneter
Dalam mencapai strategi penargetan moneter (Monetary Targeting), bank sentral mengumumkan bahwa ia akan mencapai angka tertentu dari tingkat pertumbuhan tahunan agregat moneter, misalnya 5% tingat pertumbuhan M1,atau 6% tingkat pertunbuhan M2, bank sentral kemudian bertanggung jawab untuk memenuhi targetnya.
Ø  Keunggulan Penargetan Moneter
Informasi mengenai apakah bank sentral hampir mencapai targetnya segera di ketahui, angka-angka agregat moneter pada umumnya di laporkan dalam beberapa minggu, dengan demikian target moneter dapat segera mengirimkan sinyal kepada publik dan pasar mengenai arah kebijakan moneter dan tujuan para pembuat kebijakan untuk mempertahankan inflasi. Pada akhirnya sinyal-sinyal ini membantu memperbaiki perkiraan inflasi dan menghasilkan inflasi yang lebih rendah.
Ø  Keterbatasan Penargetan Moneter
Harus terdapat hubunganyang kuat dan dapat di andalkan antara variabel tujuan ( Inflasi atau pendapatan nominal) dan agregat moneter yang di targetkan. Jika hubunganya lemah agregat moneter tidakakan memberikan sinyal yang memadai tentang arahkebijakan moneter. Akibatnya penargetan moneter tidak akan membantu memperbaiki perkiraan inflasi.
2.      Penargetan Inflasi
Penargetan inflasi mencakup beberapa unsur : (1)  Pengumuman kepada publik mengenai target-target numerik jangka menengah untuk inflasi, (2) Komitmen institusi atas stabilitas harga sebagai tujuan utama dan jangka panjang kebijakan moneter dan komitmen untuk mencapai tujuan-tujuan inflasi, (3) pendekatan penyertaan informasi dimana banyak variabel (tidak hanya agregat moneter) digunakan dalam pengambilan keputusan mengenai kebijakan moneter,(4) Transparansi kebijakan moneter yang meningkat melalui komunikasi dengan publik dan pasar mengenai rencana dan tujuan pengambil keputusan moneter, dan (5) akuntabilisasi bank sentral yang meningkat untuk mencapi tujuan-tujuan inflasi.
Ø  Keunggulan Penargetan Inflasi
·         Dengan penargetan inflasi, stabilitas hubungan antara uang dan inflasi tidak penting untuk keberhasilanya, target inflasi memungkinkan otoritas moneter untuk menggunakan semua informasi yang tersedia, tidak hanya satu variabel, untuk menentukan penetapan terbaik bagi kebijakan moneter.
·         Sudah di pahami oleh publik sehingga sangat transparan.
·         Penargetan inflasi mempunyai potensi untuk mengurangi kemungkinan bank sentral akan masuk ke dalam perangkap ketidak konsistenan waktu dalam rangka melakukan expansi output dan penyediaan lapangan kerja pada jangka pendek dengan melakukan kebijakan moneter expansif.
·         Penargetan inflasi dapat membantu menitikberatkan pada debat politik mengenai apa yang dapat dilakukan oleh bank sentral pada jangka panjang, yaitu pengendalian inflasi.
Ø  Keterbatasan Penargetan Inflasi
·         Pemberian sinyal yang tertunda
Hasil inflasi di tunjukan hanya setelah selang waktu yang lama, sehingga target inflasi tidak dapat segera mengirimkan sinyal kepada publik maupun pasar mengenai arah kebijkan moneter.
·         Terlalu Banyak Kekakuan
Penargetan inflasi mengenakan aturan yang ketat terhadap pembuat kebijakan moneter dan membatasi kemampuan mereka untuk merespon kondisi yang tidak terlihat.
·         Potensi untuk Kenaikan Fluktuasi Output
Fokus tunggal pada inflasi dapat menyebabkan kebijakan moneter yang terlalu ketat ketika inflasi di atas target, sehingga dapat menyebabkan fluktuasi output yang lebih besar.
·         Pertumbuhan Ekonomi yang Rendah
Penargetan inflasi akan menyebabkan perekonommian pada tingkat pertumbuhan ekonomi yang rendah dalam hal output dan kesempatan kerja.
Strategi Kebijakan Moneter di Indonesia
1.      Penargetan Inflasi
Dalam  ​melaksanakan kebijakan moneter, Bank Indonesia menganut sebuah kerangka kerja yang dinamakan Inflation Targeting Framework (ITF). Kerangka kerja ini diterapkan secara formal sejak Juli 2005, setelah sebelumnya menggunakan kebijakan moneter yang menerapkan uang primer (base money) sebagai sasaran kebijakan moneter.  




Ø  Penerapan Strategi Penargetan  Inflasi di Indonesia
Setelah masa berlaku atau priode kebijakan moneter habis maka Bank Indonesia akan mengeluarkan kebijakan penargetan inflasi untuk priode yang baru, Bank Indonesia tentunya tidak sembarangan dalam menetapkan target inflasi yang akan di capai, Bank Indonesia akan menganalisis kondisi perekonomian yang telah terjadi dan kemudian memproyeksikan kondisi perekonomian di masa depan, setelah itu memutuskan berapa target inflasi yang akan di capai di priode yang baru dan akan mengumumkan kepada publik.
Setelah target inflasi di tetapkan Bank Indonesia akan terus memantau jalanya perkembangan inflasi, mengamati variabel-variabel ekonomi yang turut berperan dalam perkembangan inflasi, jika bank indonesia melihat kemelencengan inflasi atau proyeksi inflasi yang jauh dari target maka bank indonesia akan mengambil tindakan operasi moneter yang bisa di gunakan sebagai alat untuk mengarahkan pergerakan inflasi. Pergerakan inflasi menjauhi target ada dua, yaitu inflasi semakin tinggi dari target, bisa juga inflasi semakin rendah dari target(Deflasi).
Ø  Ketika Inflasi Semakin Tinggi Menjauhi Target
Ketika inflasi menjauhi target yaitu inflasi tinggi bank indonesia akan mengeluarkan kebijakan-kebijakan moneter yang bersifat kontraktif,
Yaitu meredam jalanya perekonomian.
Biasanya ketika inflasi tinggi bank indonesia akan memberi sinyal kepada perbankan dengan cara menaikam BI rate, kenaikan BI rate akan memberi sinyal kepada perbankan ke mana arah kebijakan moneter yang ingin di capai oleh bank Indonesia. Selain BI rate ada instrumen-instrumen moneter yang bisa di jadikan alat untuk mengendalikan laju inflasi, di antaranya yaitu:
1.      Operasi Pasar Terbuka
Operasi pasar terbuka yaitu bank indonesia melakukan pelelalangan surat berharga indonesia atau penerbitan obligasi, hal ini di lakukan ketika inflasi tinggi, dengan operasi pasar terbuka ini uang beredar akan berkurang sehingga di harapkan inflasi akan bisa turun kembali mendekati target yang telah di tetapkan.
2.      Giro Wajib Minimum
Ketika inflasi tinggi Bank Sentral akan menetapkan Giro Wajib Minimum yang tinggi, sehingga permintaan akan cadangan akan meningkat, kemudian suku bunga naik, lalu masyarakat akan lebih memilih menabung uangnya di bank, atau setidaknya ketika giro wajib minimum semakin tinggi, itu akan membuat kemampuan perbankan dalam menyalurkan kredit akan berkurang, dan uang beredar akan berkurangm dan inflasi diharapkan akan turun.
3.      Discount Lending
Ketika inflasi semakin tinggi bank sentral akan menaikan discount landing, yang kemudian menarik minat perbankan untuk menabung uangnya di bank indonesia, yang memiliki untung yang lebih besar dan resiko yang kecil di banding menyalurkan uangnya kepada masyarakat.
Ø  Ketika Inflasi Turun Menjauhi Target
Ketika inflasi turun menjauhi target bank Indonesia akan mengeluarkan kebijakan-kebijakan moneter yang bersifat expansif, yaitu meningkatkan laju perekonomian, berupa memperbesar penyediaan lapangan kerja sehingga di harapkan akan meningkatkan tingkat output yang di hasilkan.
Bank indonesia biasanya memberikan sinyal kepada perbankan dengan cara menurunkan BI rate, penurunan BI rate memberikan sinyal kepada perbankan bahwa kebijakan moneter bersifat ekspansif, yaitu berupaya menaikan laju kegiatan perekonomian yang kemudian akan memicu terjadinya kenaikan inflasi.
Istrumen-instrumen yang bisa di gunakan oleh bank indonesia dalam rangka meningkatkan laju pertumbuhan inflasi sama dengan yang di gunakan untuk merurunkan laju inflasi.
1.      Operasi Pasar Terbuka
Ketika terjadi deflasi bank indonesia akan membeli kembali SBI yamg telah di terbitkan, dan akibatnya kemampuan perbankan dalam menyalurkan kredit akan bertambah, lalu uang beredar akan beredar kembali dan output kegiatan perekonomian akan meningkat.
2.      Giro Wajib Minimum
Bank indonesia akan menurunkan giro wajib minimum, sehingga perbankan akan memiliki kemampuan lebih untuk menyalurkan dana/modal kepada masyarakat.
3.      Discount Lending
Ketika terjadi deflasi bank indonesia akan menurunkan suku bungan pinjaman, yang kemudian menarik minat perbankan untuk meminjam dana dari bank indonesia dan kemudian disalurkan kepada masyarakat, dan uang beredar akan naik, perekonomian akan naik, inflasipun akan naik kembali.
Demikianlah penerapan penargetan inflasi di indonesia.
Kesimpulan
Tujuan kebijakan moneter di Indonesia yaitu mencapai dan menjaga kestabilan nilai rupiah, yang memiliki konteks lebih luas jika di bandingkan dengan hanya menjaga stabilitas harga saja, dimana di dalam usaha menjaga stabilitas nilai rupiah juga terdapat usaha menjaga stabilitas harga-harga barang dan jasa dalam negeri dan juga menjaga stabilitas nilai rupiah di mata uang asing, yang berarti stabilitas nilai rupiah memiliki peranan yang sangat penting di dalam jalanya perekonomian. Dan Indonesia menerapkan strategi penargetan inflasi dalam mewujudkan tujuan stabilitas nilai rupiah, dan strategi ini cukup efektif untuk mengendalikan atau mengarahkan pergerakan nilai rupiah.
Demikian analisis perbandingan tujuan dan strategi kebijakan moneter yang tertulis di buku dengan yang di jalankan di Indonesia, dan sekaligus penerapan strategi moneter yang di jalankan di Indonesia, jika masih terdapat banyak kekurangan dan kesalahan saya siap menerima keritik dan saranya. Terimakasih.

MATERI UAS EKONOMI PEMBANGUNAN


PERAN PENDUDUK DALAM PEMBANGUNAN
Penduduk memiliki dua peranan dalam pembangunan ekonomi ; satu dari segi permintaan dan yang lain dari segi penawaran.Dari segi permintaan penduduk bertindak sebagai konsumen dan dari segi penawaran bertindak sebagai produsen.Oleh karena itu perkembangan penduduk yang cepat tidaklah selalu merupakan penghambat bagi jalannya pembangunan ekonomi jika penduduk ini mempunyai kapasitas yang tinggi untuk menghasilkan dan menyerap hasil produksi yang dihasilkan.Ini berarti tingkat pertambahan penduduk yang tinggi disertai dengan tingkat penghasilan yang tinggi pula.Jadi pertambahan penduduk dengan tngkat penghasilan yang redah tidak ada gunanya bagi pembagunan ekonomi..
MASALAH YANG TIMBUL AKIBAT LADAKAN PENDUDUK
Masalah yang kedua bila terjadi ledakan penduduk adalah kurangnya lahan untuk tempat tinggal. Kenapa? Karena setiap penduduk, terlebih yang sudah menikah mereka akan membutuhkan rumah untuk keluarganya tinggal dan bernaung, apabila terjadi ledakan penduduk tentu saja nantinya akan makin banyak orang yang membutuhkan rumah untuk tempat tinggal, apabila lahan yang tersedia sudah habis untuk menjadi rumah, akan dimana lagi kita bisa tinggal?

Masalah yang ketiga adalah kemacetan, kemacetan bukanlah hal yang luar biasa untuk orang Indonesia, terlebih mereka yang tinggal di kota besar seperti Jakarta. Kemacetan merupakan makanan sehari-hari untuk orang yang tinggal di kota besar, kemacetan terjadi karena banyak penduduk berurbanisasi masuk ke kota besar untuk mencari pekerjaan dan kebanyakan orang yang bekerja menggunakan kendaraan pribadi daripada kendaraan umum yang telah disediakan, semakin banyak penduduk yang berurbanisasi maka kemacetan semakin rentan terjadi.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi adalah:
Faktor Sumber Daya Manusia
Sama halnya dengan proses pembangunan, pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi oleh SDM. Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting dalam proses pembangunan, cepat lambatnya proses pembangunan tergantung kepada sejauhmana sumber daya manusianya selaku subjek pembangunan memiliki kompetensi yang memadai untuk melaksanakan proses pembangunan.
Faktor Sumber Daya Alam
Sebagian besar negara berkembang bertumpu kepada sumber daya alam dalam melaksanakan proses pembangunannya. Namun demikian, sumber daya alam saja tidak menjamin keberhasilan proses pembanguan ekonomi, apabila tidak didukung oleh kemampaun sumber daya manusianya dalam mengelola sumber daya alam yang tersedia. Sumber daya alam yang dimaksud dinataranya kesuburan tanah, kekayaan mineral, tambang, kekayaan hasil hutan dan kekayaan laut.
Faktor Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat mendorong adanya percepatan proses pembangunan, pergantian pola kerja yang semula menggunakan tangan manusia digantikan oleh mesin-mesin canggih berdampak kepada aspek efisiensi, kualitas dan kuantitas serangkaian aktivitas pembangunan ekonomi yang dilakukan dan pada akhirnya berakibat pada percepatan laju pertumbuhan perekonomian.
Faktor Budaya
Faktor budaya memberikan dampak tersendiri terhadap pembangunan ekonomi yang dilakukan, faktor ini dapat berfungsi sebagai pembangkit atau pendorong proses pembangunan tetapi dapat juga menjadi penghambat pembangunan. Budaya yang dapat mendorong pembangunan diantaranya sikap kerja keras dan kerja cerdas, jujur, ulet dan sebagainya. Adapun budaya yang dapat menghambat proses pembangunan diantaranya sikap anarkis, egois, boros, KKN, dan sebagainya.
Sumber Daya Modal
Sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah SDA dan meningkatkan kualitas IPTEK. Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang modal juga dapat meningkatkan produktivitas.
Kewirausahaan
 Para pengusaha memiliki perkiraan yang matang bahwa input yang dikombinasikan akan menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat atau menjadi bararang yang akan dibutuhkan masyarakat. Kemampuan mengombinasikan input dapat disebut sebagai kemampuan inovasi. Sejarah mencatat bahwa kemampuatun inovasi tidak selalu dikaitkan dengan teknologi tinggi. Contohnya, produk coca cola, salah satu minuman ringan terlaris di dunia dihasilkan oleh wirausaha Amerika Serikat.
FAKTOR FAKTOR YANG MENGHAMBAT PEMBANGUNAN
Sumber daya manusia
            SDM yang berkualitas rendah dan juga keahlian dan kewirausahaan yang rendah menghambat pembangunan.Hal itu dapat menyebabkan produktivitas manusia rendah padahal sdm berkualitas sangat penting dan  dibutuhkan untuk mengolah bahan mentah dari alam, menjadi sesuatu yang memiliki nilai lebih tinggi (disebut juga sebagai proses produksi). Sumber daya manusia juga menentukan keberhasilan pembangunan nasional melalui jumlah dan kualitas penduduk. Jumlah penduduk yang besar merupakan pasar potensial untuk memasarkan hasil-hasil produksi, sementara kualitas penduduk menentukan seberapa besar produktivitas yang ada
b.Sumber Daya Modal (investasi)
Investasi di Indonesia masih rendah padahal modal sangat dibutuhkan manusia untuk mengolah bahan mentah tersebut. Pembentukan modal dan investasi ditujukan untuk menggali dan mengolah kekayaan. Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang modal juga dapat meningkatkan produktivitas.Investasi merupakan langkah awal kegiatan produksi. Dengan posisi tersebut, investasi pada hakekatnya juga merupakan langkah awal kegiatan pembangunan ekonomi. Dinamika penanaman modal mempengaruhi tinggi rendahnya pembangunan dan pertumbuhan ekonomi. Oleh karenanya, dalam upaya menumbuhkan perekonomian, setiap negara senantiasa berusaha menciptakan iklim yang dapat menggairahkan investasi.
c.Teknologi Yang Masih Rendah
     Penggunaan teknologi yang rendah menyebabkan ketidakefesien dan produktifitas yang rendah.Secara umum dapat dikatakan bahwa makin tinggi teknologi yang digunakan maka makin besar kemampuannya untuk memperbesar tingkat produksi dan mempercepat pembangunan ekonomi.Jadi dapat dikatakan salah satu langkah yang perlu dilakukan untuk membangun suatu perekonomian adalah dengan mengembangkan pemakaian teknologi yang modern atau tepat guna
d Perkembangan Penduduk
     Jumlah penduduk yang besar tapi tidak berkualitas karena tidak disertai pendidikan terjadilah masyarakat yang tidak produktif dapat menjadi beban bagi pembanguan.di dasari bahwa pertumbuhan penduduk yang terlalu cepat akan memicu pengangguran di masa akan dating dan produktifitas masyarakat rendah.Hal ini akan menurunkan tingkat pendapatan perkapita
e Birokrasi Buruk
Indonesia masih menghadapi masalah besar dalam bidang kemiskinan yang sebagian besar disebabkan oleh korupsi yang merajalela dalam pemerintahan. Lembaga Transparency International menempatkan Indonesia sebagai peringkat ke-143 dari 180 negara dalam Indeks Persepsi Korupsi, yang dikeluarkannya pada tahun 2007.
Birokrasi Indonesia terkenal rumit dan berbelat-belit,perijinan usaha yang panjang dan mahal.Prosedur yang panjang dan berbelit mengakibatkan ekonomi biaya tinggi yang dapat menghilangkan peluang usaha yang seharusnya dimanfaatkan, baik untuk kepentingan perusahaan, kepentingan nasional, maupun kepentingan daerah dalam rangka menciptakan lapangan kerja.
f. Struktur ekspor berupa bahan mentah
Sektor ekspor negara sedang berkembang belum merupakan “engine of growth” karena bersifat industri yang mendorong ekonomi dualisme yang kurang mendorong perkembangan ekonomi lebih lanjut. Publis and Singer berpendapat bahwa dalam jangka panjang daya tukar barang-barang yang diperdagangkan oleh negara sedang berkembang dengan negara maju akan menjadi bertambah buruk, dan merugikan negara sedang berkembang.
CIIRI-CIRI UMUM NEGARA BERKEMBANG
1.      Standar Hidup yang Rendah
2.      Produktivitas yang rendah
3.      Tingkat Pertumbuhan penduduk dan beban tanggungan yang tinggi
4.      tingkat pengangguran yang meningkat serta kekurangan pekerjaan
5.      Ketergantungan terhadap produksi pertanian dan barang ekspor primer
6.      Tingkat ketergantungan dan kepekaan dalam hubungan internasional