Tujuan, Strategi Kebijakan Moneter di Buku dan di Indonesia, Serta Penerapanya di Indonesia



TUGAS EKONOMI MONETER II
Compare : Tujuan, Strategi Kebijakan Moneter di Buku dan di Indonesia, Serta Penerapanya di Indonesia

Oleh :
Deni Firnando
1211021029






JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
2014

Tujuan Kebijakan Moneter di Buku
Tujuan Utama Kebijakan Moneter :
1.      Stabilitas Harga
Tujuan kebijakan moneter yang utama adalah mempertahankan tingkat harga yang stabil, bisa juga di definisikan sebagai inflasi yang rendah dan stabil.
Stabilitas harga di inginkan karena kenaikan tingkat harga ( Inflasi), menciptakan ketidakpastian dalam perekonomian, dan ketidakpastian dapat menghambat pertumbuhan  ekonomi, selain itu inflasi juga dapat mengganggu struktur sosial suatu negara. Oleh karena itu menjaga tingkat harga yang stabil di jadikan tujuan utama dalam kebijakan moneter, dengan tercapainya tingkat harga yang stabil di harapkan tercapai juga pertumbuhan ekonomi yang optimal dan kesetabilan perekonomian di dalam suatu negara.
Tujuan Lain Kebijakan Moneter :
1.      Penyediaan Lapangan Kerja yang Tinggi
Penyediaan lapangan kerja yang tinggi merupakan tujuan yang bernilai karena dua alasan : (1) Situasi alternatif, pengangguran tinggi menyebabkan kesengsaraan manusia, (2) Ketika pengangguran tinggi, perekonomian mempunyai pekerja yang menganggur, yang menghasilkan kerugian output.
Untuk itu kebijakan moneter berusaha menciptakan kondisi dimana permintaan tenaga kerja sama dengan penawaranya.
2.      Pertumbuhan Ekonomi
Kebijakan ini berkaitan erat dengan penyediaan lapangan kerja yang tinggi, dimana semakin banyak tenaga kerja yang terserap tentu akan mendorong produktifitas yang tinggi dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Kebijakan ini dapat dilakukan dengan cara mendorong perusahaan untuk berinvestasi atau dengan cara mendorong orang untuk menabung, yang akan memberikan lebih banyak dana bagi perusahaan untuk berinvestasi.

3.      Stabilitas Pasar Keuangan
Stabilitas pasar keuangan juga merupakan tujuan yang penting bagi kebijakan moneter, karena pasar keuangan yang tidak stabil dapat menyebabkan krisis keuangan, yang akan menghambat kemampuan pasar keuangan untuk menyalurkan dana dari orang yang memiliki peluang investasi produktif dan menyebabkan kontraksi tajam pada kegiatan perekonomian.
4.      Stabilitas Suku Bunga
Stabilitas suku bunga di inginkan karena fluktuasi suku bunga dapat menciptakan ketidakpastian di dalam perekonomian dan menyulitkan untuk perencanaan di masa depan.
5.      Stabilitas di Pasar Valuta Asing
Dengan stabilnya pasar valuta asing di harapkan akan memberi kemudahan bagi perusahaan-perusahaan dan individu-individu untuk membeli atau menjual barang ke luar negeri.

Tujuan Kebijakan Moneter di Indonesia
Tujuan Utama Kebijakan Moneter Bank Indonesia :
1.      Mencapai dan Memelihara Kestabilan Nilai Rupiah
Bank Indonesia memiliki tujuan untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Tujuan ini sebagaimana tercantum dalam UU No. 3 tahun 2004  pasal 7 tentang Bank Indonesia.
Kestabilan nilai rupiah dapat di lihat dari dua sisi, yaitu nilai rupiah terhadap barang-barang dan jasa dalam negeri dan juga nilai rupiah terhadap mata uang asing atau negara lain. Untuk nilai rupiah dalam negeri tercermin dari tingkat inflasi sedangkan nilai rupiah dengan mata uang asing bisa terlihat dari kurs atau nilai tukar.
Ø  Kesimpulan Tentang Tujuan Kebijakan Moneter di Buku dan Indonesia
Jika di lihat dari penjelasan di atas, tujuan kebijakan moneter di indonesia hampir sama persis dengan yang di buku, dimana di buku kebijakan moneter memiliki tujuan utama menjaga stabilitas harga, sedangkan di Indonesia memiliki tujuan utama mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Kenapa hampir sama? Karena Bank Indonesia dalam menjaga kestabilan nilai rupiah juga sekaligus menjaga kestabilan harga-harga barang dan jasa, dimana ketika harga-harga barang dan jasa naik atau ketika terjadi inflasi itu mengakibatkan nilai rupiah tidak stabil (melemah), jadi kestabilan harga sama saja dengan kestabilan nilai rupiah. Tetapi tujuan utama kebijakan moneter di indonesia mungkin memiliki konteks yang lebih luas, yaitu bukan hanya menjaga kestabilan nilai rupiah terhadap harga-harga barang dan jasa saja, tetapi juga menjaga kestabilan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing.
Jadi menjaga kestabilan nilai tukar rupiah memiliki efek yang lebih besar terhadap perekonomian di banding hanya menjaga stabilitas harga-harga barang dan jasa saja, karena seperti yang di sebutkan di atas, menjaga stabilitas nilai rupiah juga memperhatikan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing, atau bisa juga di sebut kurs, dimana kurs berperan penting terhadap perekonomian, misalnya saja dalam perdagangan internasional, perdagangan internasional merupakan transaksi jual beli antar negara, ketika melakukan transaksi export maupun import tentunya nilai kurs sangat berpengaruh.

Strategi Kebijakan Moneter di Buku
1.      Penargetan Moneter
Dalam mencapai strategi penargetan moneter (Monetary Targeting), bank sentral mengumumkan bahwa ia akan mencapai angka tertentu dari tingkat pertumbuhan tahunan agregat moneter, misalnya 5% tingat pertumbuhan M1,atau 6% tingkat pertunbuhan M2, bank sentral kemudian bertanggung jawab untuk memenuhi targetnya.
Ø  Keunggulan Penargetan Moneter
Informasi mengenai apakah bank sentral hampir mencapai targetnya segera di ketahui, angka-angka agregat moneter pada umumnya di laporkan dalam beberapa minggu, dengan demikian target moneter dapat segera mengirimkan sinyal kepada publik dan pasar mengenai arah kebijakan moneter dan tujuan para pembuat kebijakan untuk mempertahankan inflasi. Pada akhirnya sinyal-sinyal ini membantu memperbaiki perkiraan inflasi dan menghasilkan inflasi yang lebih rendah.
Ø  Keterbatasan Penargetan Moneter
Harus terdapat hubunganyang kuat dan dapat di andalkan antara variabel tujuan ( Inflasi atau pendapatan nominal) dan agregat moneter yang di targetkan. Jika hubunganya lemah agregat moneter tidakakan memberikan sinyal yang memadai tentang arahkebijakan moneter. Akibatnya penargetan moneter tidak akan membantu memperbaiki perkiraan inflasi.
2.      Penargetan Inflasi
Penargetan inflasi mencakup beberapa unsur : (1)  Pengumuman kepada publik mengenai target-target numerik jangka menengah untuk inflasi, (2) Komitmen institusi atas stabilitas harga sebagai tujuan utama dan jangka panjang kebijakan moneter dan komitmen untuk mencapai tujuan-tujuan inflasi, (3) pendekatan penyertaan informasi dimana banyak variabel (tidak hanya agregat moneter) digunakan dalam pengambilan keputusan mengenai kebijakan moneter,(4) Transparansi kebijakan moneter yang meningkat melalui komunikasi dengan publik dan pasar mengenai rencana dan tujuan pengambil keputusan moneter, dan (5) akuntabilisasi bank sentral yang meningkat untuk mencapi tujuan-tujuan inflasi.
Ø  Keunggulan Penargetan Inflasi
·         Dengan penargetan inflasi, stabilitas hubungan antara uang dan inflasi tidak penting untuk keberhasilanya, target inflasi memungkinkan otoritas moneter untuk menggunakan semua informasi yang tersedia, tidak hanya satu variabel, untuk menentukan penetapan terbaik bagi kebijakan moneter.
·         Sudah di pahami oleh publik sehingga sangat transparan.
·         Penargetan inflasi mempunyai potensi untuk mengurangi kemungkinan bank sentral akan masuk ke dalam perangkap ketidak konsistenan waktu dalam rangka melakukan expansi output dan penyediaan lapangan kerja pada jangka pendek dengan melakukan kebijakan moneter expansif.
·         Penargetan inflasi dapat membantu menitikberatkan pada debat politik mengenai apa yang dapat dilakukan oleh bank sentral pada jangka panjang, yaitu pengendalian inflasi.
Ø  Keterbatasan Penargetan Inflasi
·         Pemberian sinyal yang tertunda
Hasil inflasi di tunjukan hanya setelah selang waktu yang lama, sehingga target inflasi tidak dapat segera mengirimkan sinyal kepada publik maupun pasar mengenai arah kebijkan moneter.
·         Terlalu Banyak Kekakuan
Penargetan inflasi mengenakan aturan yang ketat terhadap pembuat kebijakan moneter dan membatasi kemampuan mereka untuk merespon kondisi yang tidak terlihat.
·         Potensi untuk Kenaikan Fluktuasi Output
Fokus tunggal pada inflasi dapat menyebabkan kebijakan moneter yang terlalu ketat ketika inflasi di atas target, sehingga dapat menyebabkan fluktuasi output yang lebih besar.
·         Pertumbuhan Ekonomi yang Rendah
Penargetan inflasi akan menyebabkan perekonommian pada tingkat pertumbuhan ekonomi yang rendah dalam hal output dan kesempatan kerja.
Strategi Kebijakan Moneter di Indonesia
1.      Penargetan Inflasi
Dalam  ​melaksanakan kebijakan moneter, Bank Indonesia menganut sebuah kerangka kerja yang dinamakan Inflation Targeting Framework (ITF). Kerangka kerja ini diterapkan secara formal sejak Juli 2005, setelah sebelumnya menggunakan kebijakan moneter yang menerapkan uang primer (base money) sebagai sasaran kebijakan moneter.  




Ø  Penerapan Strategi Penargetan  Inflasi di Indonesia
Setelah masa berlaku atau priode kebijakan moneter habis maka Bank Indonesia akan mengeluarkan kebijakan penargetan inflasi untuk priode yang baru, Bank Indonesia tentunya tidak sembarangan dalam menetapkan target inflasi yang akan di capai, Bank Indonesia akan menganalisis kondisi perekonomian yang telah terjadi dan kemudian memproyeksikan kondisi perekonomian di masa depan, setelah itu memutuskan berapa target inflasi yang akan di capai di priode yang baru dan akan mengumumkan kepada publik.
Setelah target inflasi di tetapkan Bank Indonesia akan terus memantau jalanya perkembangan inflasi, mengamati variabel-variabel ekonomi yang turut berperan dalam perkembangan inflasi, jika bank indonesia melihat kemelencengan inflasi atau proyeksi inflasi yang jauh dari target maka bank indonesia akan mengambil tindakan operasi moneter yang bisa di gunakan sebagai alat untuk mengarahkan pergerakan inflasi. Pergerakan inflasi menjauhi target ada dua, yaitu inflasi semakin tinggi dari target, bisa juga inflasi semakin rendah dari target(Deflasi).
Ø  Ketika Inflasi Semakin Tinggi Menjauhi Target
Ketika inflasi menjauhi target yaitu inflasi tinggi bank indonesia akan mengeluarkan kebijakan-kebijakan moneter yang bersifat kontraktif,
Yaitu meredam jalanya perekonomian.
Biasanya ketika inflasi tinggi bank indonesia akan memberi sinyal kepada perbankan dengan cara menaikam BI rate, kenaikan BI rate akan memberi sinyal kepada perbankan ke mana arah kebijakan moneter yang ingin di capai oleh bank Indonesia. Selain BI rate ada instrumen-instrumen moneter yang bisa di jadikan alat untuk mengendalikan laju inflasi, di antaranya yaitu:
1.      Operasi Pasar Terbuka
Operasi pasar terbuka yaitu bank indonesia melakukan pelelalangan surat berharga indonesia atau penerbitan obligasi, hal ini di lakukan ketika inflasi tinggi, dengan operasi pasar terbuka ini uang beredar akan berkurang sehingga di harapkan inflasi akan bisa turun kembali mendekati target yang telah di tetapkan.
2.      Giro Wajib Minimum
Ketika inflasi tinggi Bank Sentral akan menetapkan Giro Wajib Minimum yang tinggi, sehingga permintaan akan cadangan akan meningkat, kemudian suku bunga naik, lalu masyarakat akan lebih memilih menabung uangnya di bank, atau setidaknya ketika giro wajib minimum semakin tinggi, itu akan membuat kemampuan perbankan dalam menyalurkan kredit akan berkurang, dan uang beredar akan berkurangm dan inflasi diharapkan akan turun.
3.      Discount Lending
Ketika inflasi semakin tinggi bank sentral akan menaikan discount landing, yang kemudian menarik minat perbankan untuk menabung uangnya di bank indonesia, yang memiliki untung yang lebih besar dan resiko yang kecil di banding menyalurkan uangnya kepada masyarakat.
Ø  Ketika Inflasi Turun Menjauhi Target
Ketika inflasi turun menjauhi target bank Indonesia akan mengeluarkan kebijakan-kebijakan moneter yang bersifat expansif, yaitu meningkatkan laju perekonomian, berupa memperbesar penyediaan lapangan kerja sehingga di harapkan akan meningkatkan tingkat output yang di hasilkan.
Bank indonesia biasanya memberikan sinyal kepada perbankan dengan cara menurunkan BI rate, penurunan BI rate memberikan sinyal kepada perbankan bahwa kebijakan moneter bersifat ekspansif, yaitu berupaya menaikan laju kegiatan perekonomian yang kemudian akan memicu terjadinya kenaikan inflasi.
Istrumen-instrumen yang bisa di gunakan oleh bank indonesia dalam rangka meningkatkan laju pertumbuhan inflasi sama dengan yang di gunakan untuk merurunkan laju inflasi.
1.      Operasi Pasar Terbuka
Ketika terjadi deflasi bank indonesia akan membeli kembali SBI yamg telah di terbitkan, dan akibatnya kemampuan perbankan dalam menyalurkan kredit akan bertambah, lalu uang beredar akan beredar kembali dan output kegiatan perekonomian akan meningkat.
2.      Giro Wajib Minimum
Bank indonesia akan menurunkan giro wajib minimum, sehingga perbankan akan memiliki kemampuan lebih untuk menyalurkan dana/modal kepada masyarakat.
3.      Discount Lending
Ketika terjadi deflasi bank indonesia akan menurunkan suku bungan pinjaman, yang kemudian menarik minat perbankan untuk meminjam dana dari bank indonesia dan kemudian disalurkan kepada masyarakat, dan uang beredar akan naik, perekonomian akan naik, inflasipun akan naik kembali.
Demikianlah penerapan penargetan inflasi di indonesia.
Kesimpulan
Tujuan kebijakan moneter di Indonesia yaitu mencapai dan menjaga kestabilan nilai rupiah, yang memiliki konteks lebih luas jika di bandingkan dengan hanya menjaga stabilitas harga saja, dimana di dalam usaha menjaga stabilitas nilai rupiah juga terdapat usaha menjaga stabilitas harga-harga barang dan jasa dalam negeri dan juga menjaga stabilitas nilai rupiah di mata uang asing, yang berarti stabilitas nilai rupiah memiliki peranan yang sangat penting di dalam jalanya perekonomian. Dan Indonesia menerapkan strategi penargetan inflasi dalam mewujudkan tujuan stabilitas nilai rupiah, dan strategi ini cukup efektif untuk mengendalikan atau mengarahkan pergerakan nilai rupiah.
Demikian analisis perbandingan tujuan dan strategi kebijakan moneter yang tertulis di buku dengan yang di jalankan di Indonesia, dan sekaligus penerapan strategi moneter yang di jalankan di Indonesia, jika masih terdapat banyak kekurangan dan kesalahan saya siap menerima keritik dan saranya. Terimakasih.