Materi Uas Manajemen Keuangan



MATERI UAS MANAJEMEN KEUANGAN
 
1.      Pengertian Manajemen Keuangan
Manajemen Keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan, penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang dimiliki oleh organisasi atau perusahaan.
2.      Fungsi Manajemen Keuangan :
1. Perencanaan Keuangan
Membuat rencana pemasukan dan pengeluaraan serta kegiatan-kegiatan lainnya untuk periode tertentu.
2. Penganggaran Keuangan
Tindak lanjut dari perencanaan keuangan dengan membuat detail pengeluaran dan pemasukan.
3. Pengelolaan Keuangan
Menggunakan dana perusahaan untuk memaksimalkan dana yang ada dengan berbagai cara.
4. Pencarian Keuangan
Mencari dan mengeksploitasi sumber dana yang ada untuk operasional kegiatan perusahaan.
5. Penyimpanan Keuangan
Mengumpulkan dana perusahaan serta menyimpan dana tersebut dengan aman.
6. Pengendalian Keuangan
Melakukan evaluasi serta perbaikan atas keuangan dan sistem keuangan pada paerusahaan.
7. Pemeriksaan Keuangan
Melakukan audit internal atas keuangan perusahaan yang ada agar tidak terjadi penyimpangan.
3.      ANALISIS RASIO
Rasio Likuiditas
Adalah  menunjukkan  kemampuan suatu  perusahaan  untuk  memenuhi kewajiban  keuangannya  yang  harus segera  dipenuhi, atau  kemampuan   perusahaan  untuk memenuhi  kewajiban  keuangan pada saat ditagih (S. Munawir, 1995 hal 31).
Rasio  likuiditas  terdiri dari :
1.      Current Ratio
Current  Ratio adalah perbandingan  antara  aktiva lancar  dan utang  lancar
Current Ratio  =  Aktiva Lancar / Hutang Lancar
 Current  ratio  menunjukkan  kemampuan  perusahaan  untuk  membayar  utangnya  yang harus  segera  dipenuhi dengan mengunakan aktiva lancar yang dimilikinya.
2.      Cash Ratio  (Ratio Immediate Solvency)
Aktiva  perusahaan  yang paling  likuid  adalah  kas  dan  surat   berharga. Cash  ratio  menunjukkan  kemampuan  perusahaan  untuk membayar  utang  jangka  pendek  dengan  kas  dan surat  berharga  yang dapat   segera  diuangkan. Tidak terdapat  standar  likuiditas  untuk  cash  ratio sehingga  penilaiannya  tergantung  pada  kebijakan   manajemen.
Rumus  :
Cash Ratio  = Kas + Surat Berharga / Hutang Lancar
3.      Quick Ratio (Acid Test Ratio)
Quick ratio  merupakan rasio  antara   aktiva  lancar  sesudah dikurangi  persediaan  dengan  hutang lancar. Rasio ini  menunjukkan  besarnya  alat  likuid   yang paling cepat   bisa  digunakan  untuk melunasi     hutang lancar.  Persediaan  dianggap aktiva   lancar  yang paling   tidak lancar, sebab  untuk menjadi    uang tunai  (kas)  memerlukan  dua  langkah  yakni   menjadi piutang  terlebih dulu  sebelum menjadi kas.
Rumus :
Quick Ratio  =  Aktiva Lancar – Persediaan / Hutang Lancar
Ratio Solvabilitas
Solvabilitas  suatu  perusahaan  menunjukkan  kemampuan  perusahaan  untuk  memenuhi  segala kewajiban   finansialnya  apabila  sekiranya   perusahaan  tersebut  pada saat itu  dilikuidasikan (Bambang Riyanto, 1995, hal 32).
Suatu  perusahaan yang  solvabel  belum  tentu  likuid  dan  sebaliknya  sebuah  perusahaan  yang  insolvabel  belum  tentu  ilikuid. Dalam  hubungan antara  likuiditas  dan solvabilitas  ada empat   kemungkinan  yang dapat   dialami  oleh perusahaan yaitu :
a.     Perusahaan yang likuid  tetapi insolvabel
b.     Perusahaan  yang likuid  dan solvabel
c.     Perusahaan yang solvabel  tetapi ilikuid
d.    Perusahaan  yang insolvabel  dan ilikuid
Tingkat   solvabilitas  diukur  dengan beberapa   rasio,  yaitu :

1.     Total Assets  to Total  Debt Ratio
Total  Assets  to total  Debt Ratio  adalah  ratio  yang dihasilkan   dengan membandingkan  jumlah aktiva  (total assets)  di satu   pihak  dengan   jumlah utang (total debt  dilain pihak).
Rumus :
Total Debt Ratio   = Total Hutang / Total Aktiva

2.   Total Debt To Equity ratio
Rasio ini   membandingkan  modal sendiri  (Net  worth)  di satu pihak   dengan total    hutang  (Total  Debt) di lain pihak.
Rumus  :
Total Debt To Equity Ratio = Total Hutang / Modal Sendiri 
Makin kecil  prosentase ratio  ini berarti  makin    cepat perusahaan menjadi insolvabel. Tingkat   solvabilitas  dapat  dipertinggi  hanya dengan  jalan penambahan  modal sendiri dengan alternatif  sebagai berikut :
1.   Menambah  aktiva tanpa  menambah  utang atau   menambah  aktiva relatif  lebih besar  daripada  bertambahannya  hutang.
2.   Mengurangi  hutang  tanpa   mengurangi  aktiva  atau mengurangi  hutang  relatif  besar  daripada  berkurangnya  aktiva.

Rasio  Rentabilitas
Rentabilitas  suatu  perusahaan  menunjukkan   perbandingan antara  laba  dengan aktiva   atau modal  yang menghasilkan  laba tersebut. Dengan kata  lain rentabilitas  adalah  kemampuan  suatu perusahaan  untuk menghasilkan laba  selama  periode  tertentu (Bambang Riyanto, 1997,     hal 35).
Adapun  cara penilaian  Rentabilitas  adalah :

1. Rasio  Rentabilitas  Ekonomi (Earning Power)
Rentabilitas  ekonomi  ialah perbandingan antara  laba usaha  dengan modal  sendiri  dan modal asing  yang dipergunakan  untuk  menghasilkan  laba tersebut  dan dinyatakan  dalam  persentase (Bambang Riyanto, 1997, hal  36).
Modal   yang diperhitungkan   untuk menghitung  rentabilitas  ekonomi   hanyalah modal   yang  bekerja  didalam perusahaan  (Operating Capital / Assets). Demikian pula laba  yang diperhitungkan  untuk menghitung   rentabilitas  ekonomi  hanyalah  laba yang berasal  dari operasi   perusahaan,  yaitu  yang disebut   laba usaha  (Net  Operating  Income).
Rumus :
Rentabilitas Ekonomi  = EAT / Total Aktiva                                                   
 Tinggi  rendahnya  rentabilitas  ekonomi  ditentukan  oleh dua faktor   yaitu :
-  Profit   Margin,  yaitu  perbandingan  antara  “Net  Operating Income”, dengan “Net Sales”, perbandingan   mana dinyatakan   dalam persentase.
- Turnover  of Operating  Assets  (Tingkat  perputaran aktiva  usaha), yaitu kecepatan berputarnya  operating  asets  dalam  suatu  periode tertentu.

2.  Rentabilitas modal sendiri
Rentabilitas  modal sendiri atau sering  juga  dinamakan rentabilitas  usaha adalah  perbandingan  antara  jumlah  laba yang  tersedia  bagi  pemilik   modal sendiri  disatu   pihak  dengan jumlah   modal sendiri  yang menghasilkan   laba tersebut  dilain  pihak (Bambang Riyanto, 1997, hal 44).
Rumus  :
Rentabilitas Modal Sendiri =   EAT / Modal Sendiri   

4.      Analisis sumber dan penggunaan dana lebih diarahkan pada penerapan matching principle dalam pendanaan. Prinsip ini mengatakan bahwa penggunaan jangka panjang seharusnya didanai dengan dana jangka panjang sedangkan dana jangka pendek hanya untuk keperluan jangka pendek.
       Sumber dana berasal dari :
o   Penurunan bersih aktiva, kecuali aktiva tetap dan kas
o   Penurunan bruto aktiva tetap
o   Kenaikan bersih kewajiban dan hutang
o   Penambahan modal sendiri
o   Dana yang diperolehdari operasi
Sedangkan penggunaan dana berasal dari :
o   Kenaikan bersih aktiva, kecuali aktiva tetap dan kas
o   Penambahan bruto aktiva tetap
o   Penurunan kewajiban dan hutang
o   Pengurangan modal sendiri
o   Pembayaran deviden
5.      KOMPONEN HUTANG PERUSAHAAN
Hutang lancar(current liabilities)
Hutang ini meliputi semua hutang perusahaan yang diperkirakan akan diselesaikan dalam jangka waktu satu tahun atau kurang dilihat dari tanggal neraca,dengan menggunakan sumber-sumber yang termasuk aktiva lancar,atau dengan menerbitkan hutang lancar baru.
Komponen dari hutang lancar, antara lain:
a. Hutang dagang atau hutang usaha (account payable)
Hutang dagang atau hutang usaha adalah hutang lancar yang timbul dari pembelian kredit atas barang dagangan,bahan atau jasa yang diperlukan perusahaan,dimana tidak disertai jani formal adari perusahaan untuk pelunasan nya. Hutang dagang akan disajikan didalam neraca atas dasar jumlah kas yang akan dibayar pada waktu tanggal jatuh tempo.
b.  Hutang wesel atau wesel bayar (notes payable)
Adalah hutang perusahaan kepada pihak lain yang disertai kesanggupan atau janji formal dari perusahaan untuk melunasinya dalam jangka waktu satu tahun atau kurang dilihat dari tanggal neraca.
Hutang tidak lancar
Dikenal juga dengan hutang jangka panjang yang meliputi semua hutang yang akan jatuh tempo dalam jangka waktu lebih dari satu tahun terhitung sejak tanggal neraca. Hutang ini pada umumnya timbul karena perusahaan memerlukan dana yang jumlahnya cukup besar misalnya unutk membelanjai perluasan usaha. Hutang jangka panjang ini biasanya didukung perjanjian formal antara perusahaan sebagai debitur dengan pemberi dana (kreditur) serta didukung dengan persetujuan dari pemegang saham.


6.      KRITERIA KALAYAKAN INVESTASI
1.      Payback Peride (PP)
Metode payback penriode merupakan teknik penilaian terhadap jangka waktu pengembalian investasi suatu proyek atau usaha. Perhitungan ini dapat dilihat dari perhitungan kas bersih yang diperoleh setiap tahun. Nilai kas bersih merupakan penjumlahan laba setelah pajak ditambah dengan penyusutan.
2.      Average Rate of Return (ARR)
Merupakan cara untuk mengukur rata-rata pengembalian bunga dengan cara membandingkan antara rata-rata laba setelah pajak (EAT)dengan rata-rata investasi.
3.      Net Present Value (NPV)
NPV atau nilai bersih sekarang merupakan perbandingan antara PV kas bersih (PV of proceed) dengan PV investasi ( capital outlays) selama umur investasi. Selisih antara kedua PV tersebutlah yang kita kenal dengan Net Present Value(NPV)
4.      Interval Rate of Return (IRR)
Merupakan alat untuk mengukur tingkat pengembalian hasil intern. Ada dua cara yang digunakan untuk mencari IRR.
7.      Pengertian laporan keuangan
Suatu laporan yang menggambarkan hasil dari proses akuntansi yang digunakan sebagai alat komunikasi antara data keuangan/aktivitas perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data-data/aktivitas tersebut.