TUGAS 4
PROSES PEMASARAN
(Mata Kuliah Manajemen Pemasaran)
Oleh :
1. Deni Firnando
1211021029
2. Deo Aldy Nugroho 1211021031
3. Ulung Purba
1211021113
JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
2013/2014
Kata Pengantar
Alhamdulillahirabbilalamin, banyak
nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji
hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat,
taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas resume materi dengan judul ” Proses Pemasaran”.
Dalam penyusunannya, penulis
bekerjasama secara adil dan baik sehingga tugas ini bisa terselesaikan tepat
waktu. Dengan keseriusan penulis dalam mengerjakan tugas ini, di harapkan materi yang ada dalam tugas
ini dapat berguna untuk menambah pemahaman kita semua tentang proses pemasaran perusahaan,
sehingga perusahaan bisa memaksimalkan penjualanya, dan memuaskan para
pelanggan dengan pelayanan yang baik.
Meskipun penulis berharap isi dari tugas ini bebas dari kekurangan dan
kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan
kritik dan saran yang membangun.
Akhir kata penulis berharap agar
materi yang ada dalam tugas ini bermanfaat bagi semua pembaca.
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang..............................................................................
1
1.2 Rumusan
Masalah.........................................................................
1
1.3 Tujuan
..........................................................................................
1
BAB II PROSES
PEMASARAN
2.1 Mengidentifikasi
Segmen dan Target Pasar.................................. 2
2.2 Menciptakan Produk dan
Harga untuk Memuaskan Konsumen ... 5
2.3 Mempublikasikan Produk
Kepada Konsumen .............................. 9
2.4 Mendistribusikan Produk
Kepada Konsumen ............................... 10
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan....................................................................................
14
3.2
Saran...............................................................................................
14
BAB I
PENDAHULU1.1AN
1.1 Latar Belakang
Pemasaran adalah
suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk
merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan
jasa untuk memuaskan kebutuhan, baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli
potensial . Pengertian tersebut dapat memberikan gambaran bahwa pemasaran
sebagai suatu sistem dari kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan, ditujukan
untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan
barang/jasa kepada pembeli secara individual maupun kelompok pembeli.
Kegiatan-kegiatan tersebut beroperasi dalam suatu lingkungan yang dibatasi
sumber-sumber dari perusahaan itu sendiri, peraturan-peraturan, maupun
konsekuensi sosial perusahaan. Dalam hal ini pemasaran
merupakan proses pertemuan antara individu dan kelompok dimana masing-masing
pihak ingin mendapatkan apa yang mereka butuhkan/inginkan melalui tahap
menciptakan, menawarkan, dan pertukaran. Definisi
pemasaran tersebut berdasarkan pada prinsip inti yang meliputi: kebutuhan,
produk, permintaan, nilai, biaya, kepuasan, pertukaran, transaksi, hubungan,
dan jaringan, pasar, pemasar, serta prospek. Jadi memahami proses
pemasaran merupakan hal yang penting bagi suatu perusahaan
1.2 Rumusan Masalah
1.
Bagaimana sistem proses pemasaran dilakukan?
2.
Apa saja kegiatan yang ada dalam proses
pemasaran?
1.3 Tujuan
1.
Mengetahui bagaimana proses pemasaran dilakukan.
2.
Mengetahui kegiatan apa saja yang di lakukan
dalam pemasaran.
BAB II
PROSES PEMASARAN
Proses pemasaran dimulai dari
menemukan apa yang diinginkan oleh konsumen. Mengetahui apa saja yang
diinginkan oleh konsumen yang berkenaan dengan produk, kinerja serta kualitas,
Mempublikasikan produk, dan mendistribusikan produk kepada konsumen adalah tahap yang sangat penting dari
kegiatan pemasaran.
2.1 Mengidentifikasi Segmen dan Target Pasar
Perusahaan tidak
dapat berhubungan dengan semua pelanggannya di pasar yang besar, luas, atau
beragam. Tetapi mereka dapat membagi pasar seperti itu menjadi kelompok
konsumen atau segmen dengan kebutuhan dan keinginan berbeda. Kemudian
perusahaan harus mengidentifikasi segmen pasar mana yang dapat dilayani dengan
efektif. Keputusan ini memerlukan pemahaman mendalam tentang perilaku konsumen
dan pemikiran strategis yang seksama. Untuk mengembangkan rencana pemasaran
terbaik, manajer harus memahami apa yang membuat setiap segmen unik dan
berbeda.
Untuk bersaing secara lebih efektif, sekarang banyak perusahaan menerapkan pemasaran sasaran. Perusahaan tidak memancarkan usaha pemasaran mereka, tetapi memfokuskan diri pada konsumen yang mempunyai perluang terbear untuk mereka puaskan.
Pemasaran sasaran yang efektif mengharuskan pemasar:
1. Mengidentifikasi dan menentukan profil berbagai kelompok pembeli
Untuk bersaing secara lebih efektif, sekarang banyak perusahaan menerapkan pemasaran sasaran. Perusahaan tidak memancarkan usaha pemasaran mereka, tetapi memfokuskan diri pada konsumen yang mempunyai perluang terbear untuk mereka puaskan.
Pemasaran sasaran yang efektif mengharuskan pemasar:
1. Mengidentifikasi dan menentukan profil berbagai kelompok pembeli
yang mempunyai
kebutuhan dan preferensi berbeda (segmentasi pasar).
2.
Memilih salah satu atau lebih segmen pasar untuk dimasuki (penentuan
sasaran/ target
pasar).
3.
Untuk setiap segmen sasaran, menentukan dan mengkomunikasikan
berbagai
manfaat penawaran pasar perusahaan(positioning pasar).
2.1.1 Tingkat Segmentasi Pasar
Titik awal
untuk mendiskusikan segmentasi adalah pemasaran massal. Dalam pemasaran massal,
penjual melakukan produksi massal, distribusi massal, dan promosi massal dari
satu produk untuk semua pembeli. Contohnya ketika Coca-Cola hanya menjual satu
jenis Coke dalam botol ukuran 6,5 ons. Alasan ini dilakukan karena pemasaran
massal menciptakan pasar potensial terbesar, yang menghasilkan biaya terendah,
dan kemudian berujung pada harga yang lebih murah atau margin yang lebih
tinggi. Meskipun demikian, banyak kritikus mengemukakan bahwa pasar semakin
terpecah, dan media iklan dan saluran distribusi semakin marak, yang semakin
mempersulit dan mempermahal jangkauan terhadap pemirsa massal. Beberapa
menyatakan bahwa pemasaran massal sedang sekarat. Sebagian besar perusahaan
beralih ke pemasaran mikro pada satu dari empat tingkat: Segmen, Ceruk, Wilayah
lokal, dan Perorangan.
Ø Pemasaran Segmen
Segmen pasar terdiri dari sekelompok pelanggan yang memiliki sekumpulan kebutuhan dan keinginan yang serupa. Pemasaran segmen menawarkan manfaat kunci melebihi pemasaran masal. Perusahaan sering kali dapat merancang, memberi harga, melepaskan, dan menghantarkan produk atau jasa dengan lebih baik dan juga dapat menyesuaikan program dan kegiatan pemasaran untuk mengalahkan pemasaran yang dilakukan pesaing.
Segmen pasar terdiri dari sekelompok pelanggan yang memiliki sekumpulan kebutuhan dan keinginan yang serupa. Pemasaran segmen menawarkan manfaat kunci melebihi pemasaran masal. Perusahaan sering kali dapat merancang, memberi harga, melepaskan, dan menghantarkan produk atau jasa dengan lebih baik dan juga dapat menyesuaikan program dan kegiatan pemasaran untuk mengalahkan pemasaran yang dilakukan pesaing.
Ø Pemasaran
Ceruk atau relung
Ceruk (Niche) adalah kelompok pelanggan yang lebih sempit yang mencari bauran manfaat yang berbeda. Pemasar biasanya mengidentifikasi ceruk dengan membagi satu segmen menjadi subsegmen.
Ceruk (Niche) adalah kelompok pelanggan yang lebih sempit yang mencari bauran manfaat yang berbeda. Pemasar biasanya mengidentifikasi ceruk dengan membagi satu segmen menjadi subsegmen.
Ø Pemasaran Lokal
Pemasaran sasaran memunculkan program pemasaran yang disesuaikan khusus untuk kebutuhan dan keinginan kelompok pelanggan lokal di bidang perdagangan, lingkungan sekitar, bahkan toko perorangan.
Pemasaran lokal mencerminkan tren yang sedang tumbuh, disebut pemasaran akar rumput
Pemasaran sasaran memunculkan program pemasaran yang disesuaikan khusus untuk kebutuhan dan keinginan kelompok pelanggan lokal di bidang perdagangan, lingkungan sekitar, bahkan toko perorangan.
Pemasaran lokal mencerminkan tren yang sedang tumbuh, disebut pemasaran akar rumput
Ø Pemasaran
Individual
Tingkat segmentasi akhir mengarah ke “Satu Segmentasi,” ”pemasaran yang disesuaikan (customized),” atau pemasaran satu-satu.” Sekarang pelanggan mulai mengambil inisiatif yang lebih individual dalam menentukan apa yang dibeli dan bagaimana caranya. Mereka masuk ke dalam Internet; mencari informasi dan evaluasi penawaran produk atau jasa; mengadakan dialog dengan pemasok, pengguna, dan kritikus produk; dan dalam banyak kasus merancang poduk yang mereka inginkan.
Tingkat segmentasi akhir mengarah ke “Satu Segmentasi,” ”pemasaran yang disesuaikan (customized),” atau pemasaran satu-satu.” Sekarang pelanggan mulai mengambil inisiatif yang lebih individual dalam menentukan apa yang dibeli dan bagaimana caranya. Mereka masuk ke dalam Internet; mencari informasi dan evaluasi penawaran produk atau jasa; mengadakan dialog dengan pemasok, pengguna, dan kritikus produk; dan dalam banyak kasus merancang poduk yang mereka inginkan.
2.1.2 Dasar Segmentasi Pasar Konsumen
Segmentasi
adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen ke dalam
satuan-satuan pasar yang bersifat homogen atau proses membagi pasar ke dalam
segmen-segmen pelanggan potensial dengan kesamaan karakteristik yang
menunjukkan adanya kesamaan perilaku pembeli.
Apapun jenis skema segmentasi yang kita gunakan, kuncinya adalah menyesuaikan program pemasaran untuk mengenali perbedaan pelanggan. Variabel utama segmentasi adalah: Segmentasi Geografis, Segmentasi Demografis, Segmentasi Psikografis, dan Segmentasi Tingkah Laku.
Apapun jenis skema segmentasi yang kita gunakan, kuncinya adalah menyesuaikan program pemasaran untuk mengenali perbedaan pelanggan. Variabel utama segmentasi adalah: Segmentasi Geografis, Segmentasi Demografis, Segmentasi Psikografis, dan Segmentasi Tingkah Laku.
Ø Segmentasi
Geografis
Segmentasi geografis memerlukan pembagian pasar menjadi berbagai unit geografis seperti negara, negara bagian, wilayah, kabupaten, kota, atau lingkungan sekitar. Perusahaan dapat beroperasi di satu atau beberapa daerah atau tetap beroperasi di seluruh daerah sambil tetap memberikan perhatian pada variasi lokal.
Segmentasi geografis memerlukan pembagian pasar menjadi berbagai unit geografis seperti negara, negara bagian, wilayah, kabupaten, kota, atau lingkungan sekitar. Perusahaan dapat beroperasi di satu atau beberapa daerah atau tetap beroperasi di seluruh daerah sambil tetap memberikan perhatian pada variasi lokal.
Ø Segmentasi
Demografis
Dalam segmentasi demografis, kita membagi pasar menjadi kelompok- kelompok berdasarkan varibel usia, ukuran keluarga, siklus hidup keluarga, jenis kelamin, penghasilan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras, generasi, kebangsaan, dan kelas sosial.
Dalam segmentasi demografis, kita membagi pasar menjadi kelompok- kelompok berdasarkan varibel usia, ukuran keluarga, siklus hidup keluarga, jenis kelamin, penghasilan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras, generasi, kebangsaan, dan kelas sosial.
Ø Segmentasi
Psikografis
Psikografi adalah ilmu untuk menggunakan psikologi dan demografi guna lebih memahami konsumen. Dalam segmentasi psikografis, pembeli dibagi menjadi berbagai kelompok berdasarkan sifat psikologis/ kepribadian, gaya hidup, atau nilai. Orang-orang di dalam kelompok demografi yang sama bisa memiliki profil psokografis yang sangat berbeda.
Psikografi adalah ilmu untuk menggunakan psikologi dan demografi guna lebih memahami konsumen. Dalam segmentasi psikografis, pembeli dibagi menjadi berbagai kelompok berdasarkan sifat psikologis/ kepribadian, gaya hidup, atau nilai. Orang-orang di dalam kelompok demografi yang sama bisa memiliki profil psokografis yang sangat berbeda.
2.2 Menciptakan Produk dan Harga untuk Memuaskan
Konsumen
2.2.1 Produk
produk adalah apa saja yang
dapat ditawarkan ke dalam pasar untuk memperoleh suatu perhatian, permintaan,
pemakaian, atau konsumsi yang mungkin dapat memuaskan dan memenuhi sebuah
keinginan ataupun kebutuhan.
Berdasarkan dari pengertian
tersebut maka dapat disimpulkan bahwa produk yang akan ditawarkan kepada
konsumen haruslah dapat memenuhi kebutuhan dan harapan konsumen.
Ø
Merek,
merupakan istilah, nama, tanda, symbol/lambing,
desain, warna, gerak atau kombinasi atribut-atribut produk lainnya yang
diharapkan dapat memberikan identitas dan diferensiasi terhadap
produk pesaing.
Tujuan :
Sebagai identitas
Alat promosi
Untuk membina citra
Untuk mengendalikan pasar
Ada enam makna yang bisa disampaikan melalui merek :
1. Atribut
2. Manfat
3. Nilai-nilai
4. Budaya
5. Kepribadian
6. Pemakai
Agar suatu
merek dapat mencerminkan makna-makna yang ingin disampaikan, maka ada beberapa
persyaratan yang harus diperhatikan, yaitu :
1. Merek harus
khas atau unik
2. Merek harus menggambarkan sesuatu
mengenai manfaat produk dan pemakaiannya.
3. Merek harus menggambarkan kualitas
produk
4. Merek harus
mudah diucapkan, dikenali, dan diingat.
5. Merek tidak
boleh mengandung arti yang buruk di negara dan dalam bahasa lain.
6. Merek harus dapat menyesuaikan diri
(adaptable) dengan produk-produk baru yang mungkin ditambahkan ke dalam
lini produk.
Ø
Kemasan (packaging)
merupakan
proses yang berkaitan dengan perancangan dan pembuatan wadah (container)
atau pembungkus (wrapper) untuk suatu produk.
Tujuan penggunaan kemasan antara lain
meliputi :
1. Sebagai
pelindung isi (protection)
2. Untuk
memberikan kemudahan dalam penggunaan (operating)
3. Bermanfaat
dalam pemakaian ulang (reusable)
4. Memberikan daya
tarik (promotion)
5. Sebagai
identitas (image)
6. Distribusi (shipping)
7. Informasi (labelling)
8. Sebagai cermin
inovasi produk.
Manfaat kemasan pada
suatu produk :
1. Manfaat
komunikasi
2. Manfaat
fungsional
3. Manfaat
perseptual
Ø
Pemberian Label (Labelling)
merupakan bagian dari suatu produk yang
menyampaikan informasi mengenai produk dan penjual.
Ada tiga macam
label :
1. Brand label , yaitu nama merek
yang diberikan pada produk
atau
dicantumkan pada kemasan
2. Descriptive
label, yaitu label yang memberikan informasi
obyektif
mengenai penggunaan, konstruksi/pembuatan, perawatan/perhatian, dan kinerja
produk, serta karakteristik-karakteristik lainnya yang berhubungan dengan
produk.
3. Grade label, yaitu label yang
mengidentifikasi penilaian
kualitas
prodduk (product’s judged quality)
2.2.2 Harga
Suatu perusahaan dalam memasarkan barang atau jasanya
agar dapat sukses dipasaran harus terlebih dahulu menentukan harganya yang
tepat, karena dengan penetapan harga yang tidak tepat maka akan mengakibatkan
pembeli tidak tertarik untuk membeli barang dan jasa tersebut. Harga merupakan
satu-satunya elemen pemasaran yang menghasilkan pendapatan.
Menurut (Sinamora, 2000:574) harga adalah "Jumlah uang yang
dibebankan atau dikenakan atas sebuah produk atau jasa". Sedangkan
menurut (saladin, 2003:95), harga
adalah: "sejumlah uang sebagai alat tukar untuk memperoleh barang atau
jasa".
Ø
Strategi Harga
Ketika suatu
perusahaan telah menetapkan harga maka perusahaan dapat menentukan strategi
harga dengan mempertimbangkan berbagai faktor seperti harga kompetitor.
Strategi tersebut dapat digunakan untuk produk yang baru maupun yang lama
sesuai dengan situasi dan konsdisi yang ada.
Strategi Penentuan Harga :
1.SkimmingPrice
Strategi skimming adalah menetapkan harga awal yang tinggi ketika produk baru diluncurkan dan semakin lama akan terus turun harganya. Contoh handphone nokia, laptop, komputer, dan lain sebagainya.
Strategi skimming adalah menetapkan harga awal yang tinggi ketika produk baru diluncurkan dan semakin lama akan terus turun harganya. Contoh handphone nokia, laptop, komputer, dan lain sebagainya.
2.PenetrationPrice
Strategi harga penetrasi adalah
menentukan harga awal yang rendah serendah-rendahnya atau murah dengan tujuan
untuk penetrasi pasar dengan cepat dan juga membangun loyalitas merek dari pada
konsumen. Contoh : tarif layanan operator baru three / 3, mie selera rakyat, so
klin MB, dan lain-lain.
2.3 Mempublikasikan Produk Pada Konsumen
Setelah produsen tau siapa
target pasarnya dan sudah memproduksi barang yang bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan konsumen, tahap selanjutnya yaitu mempublikasikan produk kepada
konsumen dan membuat konsumen tertarik, hal ini bisa dilakukan dengan cara
promosi.
2.3.1 Promosi
Promosi merupakan
kegiatan pemasaran untuk memperkenalkan produk yang dihasilkan kepada konsumen
dengan harapan agar konsumen tersebut mempunyai keinginan untuk membeli produk
yang ditawarkan.
Ø
Tujuan Promosi
1. Menyebarkan
informasi produk kepada target pasar potensial
2.
Untuk mendapatkan kenaikan penjualan
dan profit/laba
3.
Untuk mendapatkan pelanggan baru dan
menjaga kesetiaan pelanggan
4.
Untuk menjaga kestabilan penjualan
ketika terjadi lesu pasar
5.
Membedakan serta mengunggulkan
produk dibanding produk pesaing
6.
Membentuk citra produk di mata
konsumen sesuai dengan yang diinginkan.
7.
Mengubah tingkah laku dan pendapat
konsumen
Ø
Langkah-langkah untuk promosi
1. Melalui e-mail
2. Melalui sms
3. Melalui
pembicaraan
4. Melalui iklan
5. Media sosial
Ø
Contoh Promosi
1. Pasang iklan
di tv mengenai produk baru perusahaan X
2. Kirim 5 sms,
dapat 10 sms gratis ke semua operator
3. Beli kaos
kaki seharga Rp. 30.000,00 dapat 2 kaos kaki gratis
4. Diskon 50%
bagi produk tertentu di Department Store
5. Beli coklat
malam hari dapat segelas teh gratis
2.4 Mendistribusikan Produk pada Konsumen
Distribusi adalah salah satu aspek dari pemasaran.Distribusi juga dapat diartikan sebagai kegiatan
pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan
jasa dari produsen kepada konsumen, sehingga penggunaannya sesuai dengan yang
diperlukan (jenis, jumlah, harga, tempat, dan saat dibutuhkan). Seorang atau
sebuah perusahaan distributor adalah perantara yang menyalurkan produk dari pabrikan (manufacturer) ke pengecer (retailer). Setelah suatu produk dihasilkan oleh
pabrik, produk tersebut dikirimkan (dan biasanya juga sekaligus dijual) ke
suatu distributor. Distributor tersebut kemudian menjual produk tersebut ke
pengecer atau pelanggan.
2.4.1 Perantara Pedagang dalam Saluran
Distribusi
Pada dasarnya perantara pedagang (
Merchant Middlemen) ini bertanggung jawab terhadap pemilikan semua barang yang
dipasarkannya. Dalam hubungannya dengan pemindahan milik, kegiatan perantara
pedagang ini berbeda dengan lembaga lain. Yang termasuk dalam agen seperti:
perusahaan transport, perusahaan pergudangan dan sebagainya. Adapun
lembaga-lembaga yang termasuk dalam golongan perantara pedagang adalah:
Ø Pedagang Besar
Istilah ini digunakan para perantara
pedagang yang terikat dengan kegiatan perdagangan besar dan biasanya tidak
melayani penjualan eceran kepada konsumen akhir.
Pedagang besar adalah sebuah unit usaha yang membeli dan
menjual kembali barang-barang kepada pengecer dan pedagang lain dan atau kepada
pemakai industri, pemakai lembaga dan pemakai komersial yang tidak menjual
dalam volume yang sama kepada konsumen akhir.
Ø
Pengecer
Meliputi semua kegiatan yang
berhubungan secara langsung dengan penjualan barang atau jasa kepada konsumen
akhir untuk keperluan pribadi(bukan untuk keperluan usaha). Namun demikian
tidak tertutup kemungkinan adanya penjualan secara langsung dengan para pemakai
industri karena tidak semua barang industri selalu dibeli dalam jumlah besar.
Pengecer adalah sebuah lembaga yang melakukan kegiatan usaha
menjual barang kepada konsumen akhir untuk keperluan pribadi.
Ø
Perantara Agen
Dibedakan dengan perantara pedagang
karena tidak mempunyai hal milik atas semua barang yang ditangani.
Agen adalah lembaga yang melaksanakan perdagangang dengan
menyediakan jasa-jasa atau fungsi khusus yang berhubungan dengan penjualan atau
distribusi barang, tetapi mereka tidak mempunyai hak untuk memiliki barang yang
diperdagangkan.
2.4.2 Penentuan Jumlah
Saluran Distribusi
Perusahaan harus menentukan jumlah perantara yang
dipergunakan pada setiap saluran. Menurut Philip Kotler(1991:289), ada 3
strategi yang tersedia, yaitu:
Ø
Distribusi Intensif
Merupakan strategi yang dilakukan oleh produsen untuk barang
kebutuhan sehari-hari dan bahan-bahan mentah. Cara yaitu dengan menimbun
penyediaan barang sebanyak mungkin di toko-toko. Dan barang ini harus mempunyai
kegunaan tempat (place utility). Misalnya denan menjual rokok di seluruh
tempat, melalui pengecer yang lebih dari satu juta, untuk menciptakan sebuah
merek supaya dapat dikenal dan mudah didapat.
Ø
Distribusi Eksklusif
Merupakan strategi pemasaran yaitu
dengan cara melimpahkan hak-hak eksklusif kepada sejumlah penyalur untuk
mendistribusikan sebuah produk dalam wilayah mereka sendiri. Cara ini dilakukan
perusahaan agar para penyalur tidak saling bersaing. Contoh penerapan strategi
ekslusif ini bisa dilihat dalam industri mobil baru dan merk pakaian wanita.
Dengan menggunakan strategi ini, produsen berharap dapat melakukan penjualan
yang lebih terkendali sehingga dapat mengawasi kebijakan-kebijakan yang
dilakukan oleh perantara dalam menentukan harga, promosi, kredit dan jasa-jasa
lain. Selain itu dengan menerapkan strategi ekslusif, diharapkan perusahaan
dapat meningkatkan citra produk dan dapat menaikkan harga.
Ø
Distribusi Selektif
Merupakan strategi yang dilakukan oleh produsen dengan
menggunakan beberapa orang perantara yang bersedia untuk menjual produk-produk
tertentu(khusus). Dengan menggunakan strategi ini perusahaantidak memerlukan
banyak tenaga kerja untuk menjaga toko-toko, sehingga keuntungan yang diperoleh
bisa lebih besar. Selain itu cara ini juga dapat menciptakan hubungan baik
antara produsen dengan para prantara tertentu. Dengan melakukan distribusi
selektif ini maka dapat memungkinkan produsen untuk meraih ruang lingkup pasar
yang cukup besar dengan pengawasan yang lebih baik juga dengan biaya yang lebih
sedikit.
Demikianlah proses manajemen
distribusi tersebut dijalankan dengan memperhatikan berbagai pertimbangan,
perencanaan dan hal-hal yang penting untuk disediakan di dalam proses distribusi.
Tanpa adanya manajemen distribusi
yang baik, maka penyebaran produk di pasaran tidak akan merata dan terhambat.
Hal tersebut akan berefek pada kerugian perusahaan yang Anda kelola.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Proses
pemasaran dimulai dari menemukan apa yang diinginkan oleh konsumen. Mengetahui
apa saja yang diinginkan oleh konsumen yang berkenaan dengan produk, kinerja
serta kualitas adalah tahap pertama yang sangat penting dari kegiatan pemasaran.
Proses pemasaran pada dasarnya terdiri dari : analisis
pasar, meneliti dan memilih pasar sasaran, merancang strategi pemasaran,
merancang program pemasaran dan mengorganisir, melaksanakan serta mengawasi
usaha pemasaran. Penguasaan terhadap
aspek pemasaran menjadi penting karena berdampak pada keputusan konsumen untuk
jadi/tidak membeli barang kita. Untuk itu kita pun perlu menyelami alur
berpikir konsumen.
3.2 Saran
Untuk
memperlancar jalanya proses pemasaran suatu produk, perusahaan atau produsen
haruslah memahami kegiatan-kegiatan yang ada dalam proses pemasaran, karena
jika proses pemasaran tidak berjalan dengan baik ataupun ada satu langkah yang
terlewat maka pemasaran akan sulin untuk mencapai kondisi yang maksimal.
Soal
dan Jawaban
1. Dalam segmentasi pasar, apa yang di
maksut dengan segmentasi
geografis,jelaskan!
Jawab:
Segmentasi
geografis memerlukan pembagian pasar menjadi berbagai unit geografis seperti
negara, negara bagian, wilayah, kabupaten, kota, atau lingkungan sekitar.
Perusahaan dapat beroperasi di satu atau beberapa daerah atau tetap beroperasi
di seluruh daerah sambil tetap memberikan perhatian pada variasi lokal.
2. Sebutkan dan jelaskan dua strategi
dalam menentukan harga, dan berikan
contohnya!
Jawab:
Dua strategi
dalam menentukan harga:
1.SkimmingPrice
Strategi skimming adalah menetapkan harga awal
yang tinggi ketika produk baru diluncurkan dan semakin lama akan terus turun
harganya. Contoh handphone nokia, laptop, komputer, dan lain
sebagainya.
2.PenetrationPrice
Strategi harga penetrasi adalah
menentukan harga awal yang rendah serendah-rendahnya atau murah dengan tujuan
untuk penetrasi pasar dengan cepat dan juga membangun loyalitas merek dari pada
konsumen. Contoh : tarif layanan operator baru three / 3, mie selera rakyat, so
klin MB, dan lain-lain.